Sabtu, 22 Maret 2014

BUKAN UNTUK MENJADI CANTIK



Bukan untuk menjadi cantik aku rela mengubur diriku di dalam tubuh yang palsu. Bukan untuk menjadi cantik aku rela menyiksa diriku dalam kenyamanan yang sebenarnya semu. Bukan untuk menjadi cantik aku rela dipuji dalam kemunafikan yang panjang. Aku hanyalah seseorang yang ingin merasakan sesuatu yang berbeda. Lebih indah dan lebih pantas untuk ku nikmati. Mungkin tidak mudah untukku mengubah sesuatu yang sebenarnya tidak aku sukai. Menjadi orang lain di dalam diriku sendiri.
Menjadi salah satu model terbaik  membuat aku sangat sibuk. Mengurus sekolah pun rasanya menjadi sangat bosan. Yang aku pikirkan hanyalah bagaimana aku bisa terlihat sempurna di depan semua orang yang melihat ku nanti.
“Hari ini kamu harus menjalani operasi lagi Dinda”.
Pak Jemi mengagetkanku saat aku masih menikmati tidur  melihat kehidupanku disisi lain dan akan terasa indah ketika aku tidak bangun untuk melihat kehidupanku yang pahit. Aku sudah terbiasa dengan orang-orang itu. Mereka tidak akan bisa menghormatiku selayaknya aku wanita yang ingin dihormati. Masuk ke kamarku tanpa ijin bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan lagi, bahkan melihat tubuhku dengan leluasa pun sudah menjadi hobi mereka, namun aku tak serendah itu..ya tak akan aku merendahkan diri hanya demi orang-orang yang beralasan ingin membahagiakanku.
Aku akan bersikap biasa, tak akan aku menuntut ataupun mengeluarkan luapan emosi ku pada pak Jemi. Aku hanya sedikit terkejut mendengar sebuah kata yang diucapkan lelaki yang berusia separuh abad itu.
“Apa?? Operasi?? Apa yang harus dibenahi lagi ? bukannya lusa lalu mataku baru saja direparasi?”
Aku lebih senang menyebutnya reparasi. Mereka melakukan ini bahkan tanpa batas, seolah-olah mereka tengah bermain dengan boneka Barbie yang terkenal dengan wajahnya yang sempurna itu. Tapi aku tak ingin menjadi boneka Barbie..tak ingin.
“Jangan sering bertanya seperti anak bodoh, hidup di dunia seperti ini jangan pernah kamu samakan dengan hidup di dunia yang tidak memahamimu. Itu berbeda”.
“Aku hanya bertanya sekali mengapa anda membuat aku seolah-olah sudah bertanya ratusan kali. Aku hanya merasa tidak nyaman dengan bahan-bahan yang menempel di wajahku akhir-akhir ini”.
Pak Jemi tak banyak berkomentar, ia hanya melihatku dengan sinis.
“Cepatlah bersiap, jangan sampai membuat yang lain menunggu”.
Pak Jemi pun turun. Dia akan menyiapkan semua yang kubutuhkan hari ini. Sebuah meja operasi bahkan sudah disiapkan untukku.
“Hari ini apa lagi yang akan diubah?”.
Aku bertanya pada dokter yang sedang menyiapkan alat-alat operasinya.
“Hanya hidung. Pak Jemi meminta agar hidungmu dibuat sesempurna mungkin”.
“Apa manusia sempurna itu harga dari segalanya? Apa salah jika ada mereka yang lebih bersyukur dengan keadaan, walau mereka tak sempurna?”.
Dokter terdiam dengan pertanyaan bodohku. Aku masih ingat pesan pak Jemi –Jangan sering bertanya seperti anak bodoh- . Namun aku tetap ingin bertanya.
“Mengapa bertanya begitu? Aku hanya dokter bukan penasehat atau yang lainnya”.
“Tapi kau yang menciptakan kesempurnaan ini, kesempurnaan yang lebih tepat disebut kepalsuan”.
Dokter menyentuh rambutku, seakan dia  merasakan apa yang aku rasakan.
“Kesempurnaan itu tidak akan bisa diciptakan meskipun dengan alat-alat seperti ini, kesempurnaan hanya bisa kita ciptakan dengan hati, hati yang terbalut dengan ketulusan”.
Dokter mulai menitikkan air mata saat hatinya bertatap dengan hatiku.
“Sudahlah kita tak punya banyak waktu, aku harus menjalankan kewajibanku”.
Aku membaringkan tubuhku. Dokter mulai menyuntikkan cairan untuk membuat kulitku mati rasa, namun cairan itu tak akan membuat mati rasa hatiku yang sudah terlanjur sakit.
Aku lega operasi kali ini tak memakan waktu lama. Dokter kembali bertanya padaku, bukan aku sekarang yang menjadi anak bodoh, karena seorang dokter pun lebih banyak bertanya walau sebenarnya aku tak ingin menjawabnya.
“Sekarang apa yang kau cari ?? kesempurnaan kah? Atau ada hal yang lain hingga kau merelakan wajahmu merasakan sakitnya jarum-jarum  ini?”.
“Aku melakukan semua ini hanya demi cinta. Cinta yang jika aku memiliki kesempurnaan maka ia juga akan mencintaiku”.
Dokter itu sekarang mengerti mengapa aku merelakan wajahku, bukan untuk menjadi cantik hanya untuk merasakan cinta dari orang yang aku cintai.
Hari ini aku  akan melihat wajahku lebih sempurna daripada dua tahun yang lalu, orang-orang itu telah berhasil menyulapku menjadi boneka yang sangat cantik. Tubuhku pun bagaikan biola yang melengkung indah. Saaanggattt indaaahh…
Mereka yang melihatku pasti akan mengira bahwa aku adalah bidadari  langit yang dikirim Tuhan ke bumi. Bukan salahku jika banyak yang kagum akan sosok ku. Menyukaiku dan menggilaiku bukan hal yang istimewa lagi.
“Apa kau bahagia sekarang?”.
Lagi-lagi aku harus menahan amarah dengan laki-laki ini.
“Apa anda melihat saya bahagia?”
Aku menjawab pertanyaan pak Jemi, namun aku tidak akan menjawab pertanyaannya dengan –Jawaban anak bodoh-
“Apa yang kurang?? Kau cantik banyak yang memujamu mereka menggilaimu”.
“Mereka tidak mengenalku bahkan anda pun tidak sepenuhnya mengenalku”.
“Dasar anak bodoh. Kau memang benar-benar tak bisa berpikir. Semua orang ingin sepertimu tapi kau yang mendapatkan segalanya  tak bisa bersyukur dengan keadaanmu”.
Bersyukur katanya. Bahkan dia pun tak bisa bersyukur dengan keadaanku, mengapa aku harus bersyukur. Siapa dia berani menceramahiku??
Aib yang selama ini terlihat seperti kesempurnaan, sekarang jelas terlihat sebagai kotoran manusia yang menumpuk. Kotoran manusia yang berlenggak lenggok di atas panggung dengan rasa tanpa dosa.  Aku menjadi seperti ini bukan karena keinginan ku. Layaknya manusia, aku ingin dihargai lebih dalam. Ketika mereka bisa dipuja karena kesempurnaan, mengapa aku tidak ?? .
Mengapa aku hanya bisa menangis, bahkan saat aku terpuruk tak ada yang mengerti. Bukan tak ada , namun hanya tak mau. Aku sempat menyalahkan Tuhan atas ketidak adilan yang diberikan-Nya kepadaku. Menyalahkan orang tua ku, mengapa mereka begitu buruk sehingga aku pun menjadi buruk seperti mereka. Menyalahkan takdir yang sudah tergaris untukku.
BODOH!!
Mengubah seluruh hidupku hanya demi pujian palsu. Menjadi cantik adalah impianku namun menjadi boneka masa bukan keinginanku. Mereka telah merubahku lebih dari yang aku mau. Bahkan lebih dari apa yang sudah Tuhan gariskan kepadaku. Menyesal hanya bayangan semu. Kini hanya hidayah-Mu Tuhan yang aku tunggu. Boneka masa ini hanya ingin tersenyum bahagia. Bukan untuk menjadi cantik namun hanya untuk menjadi manusia. Suatu takdir yang memang telah kau gariskan untukku.  Mendapatkan kasih sayang yang tulus adalah harapanku dan selalu akan kusampaikan di setiap doaku. Melupakan ketulusan cinta membuat hidupku seperti berjalan di atas noda hitam. Terlihat buruk dan tak pantas untuk dipandang. Aku hanya ingin semua orang mencintaiku. Mencintaiku bukan karena siapa aku tapi karena bagaimana diriku. Bagaimana diriku berjuang melawan kemunafikan yang  bersemayam dalam tubuh penuh dosa ini. Aku hanya ingin orang lain mengerti atas dasar sebuah ketulusan bukan rasa iba ataupun rasa penuh kasihan. Aku memang boneka masa sekarang, namun sebagian tubuhku tetap sama, yakni manusia yang ingin tetap dihargai walau dia harus tertutup sebuah kepalsuan dan kemunafikan. Aku tak akan menyalahkan siapapun yang membuat aku begini. Picik!! Jika aku menyalahkan mereka yang menuntutku dan jika aku menyalahkan mereka yang menganggap ku seperti robot. Kini aku sudah terbiasa dengan kehidupanku yang rumit. Dikendalikan oleh orang-orang yang haus akan popularitas. Rasa memang telah berbeda, dulu banyak yang menghinaku, dulu banyak yang menolakku, dulu banyak yang mengacuhkanku, namun sekarang tak akan ada yang kuasa menghina, menolak bahkan mengacuhkanku. Sekali lagi aku tahu, mereka telah menganggapku sebagai bidadari yang telah dikirim Tuhan ke bumi.
Orang-orang hanya akan menyebut hal itu sebagai suatu mitos. Mitos masyarakat desa yang sebenarnya tak perlu untuk orang-orang percaya. Lihatlah aku!! Tak berbeda dengan mitos itu. Seringkali aku menyalahkan mereka yang percaya akan kebaikanku. Heyy aku tidak sebaik yang kalian kira. Aku hanyalah boneka masa. Mereka siap menjualku kapanpun mereka mau. Tak perlu menganggapku suci, tak perlu menganggapku sempurna, lihatlah diriku dengan mata hati kalian maka kalian akan melihat seseorang yang tak punya jiwa dan cinta disana. Itu aku!! Ya itu memang aku!!.
Bukan aku tak ingin memperbaiki diriku, aku selalu berusaha walau memang hatiku yang akan jadi korban. Tak akan ada seseorang yang menghiburku saat semua orang  menghujatku nanti. Aku hanya ingin ada seseorang disampingku yang berkata dengan penuh cinta “ hey tenanglah ada aku disini, aku tak akan meninggalkanmu, aku akan menemanimu selamanya sampai tulangmu dan tulangku menyatu dalam ikatan yang abadi”.
Namun sekali lagi, itu hanya suara angin yang berhembus kencang. Dia akan cepat-cepat meninggalkan saat ada kesepian lain yang lebih nyaman baginya. Kecewa adalah hal yang biasa bagiku, tolongg jangan kasihani aku. Tak perlu  merasa iba, cukup tertawakanku, aku akan tetap bahagia. Aku harus apa?? Menuntut?? Apa hak ku?? . Aku bukan polisi, aku bukan pejabat, aku juga bukan orang penting. Bukan untuk menjadi cantik aku rela menggoreskan hatiku pada kejamnya kehidupan yang selalu menghampiriku. Bukan untuk menjadi cantik, aku rela kehilangan akal sehatku demi cinta yang tak akan datang padaku. Bukan untuk menjadi cantik,,,bukan. Aku ingin mendapatkan cinta itu dengan hati. Hati manusia, bukan hati boneka tempat memandang semua mata. Aku tak ingin mereka melihatku, aku tak ingin engkau kecewa padaku. Cinta tak akan bisa dihargai dengan apapun, hatiku masih dapat merasakan bahwa anugrah Tuhan itu sangat indah. Aku ada disini karena engkau, aku menyakiti diriku sendiri karena engkau, aku bertahan dengan kepalsuan karena engkau. Namun bukan untuk menjadi cantik aku rela merubah semuanya demi engkau. Aku hanya ingin kau mencintaiku lebih dari kau mencitai boneka masa yang tak berguna. Terimalah aku apa adanya dan aku akan belajar ketulusan itu darimu.

TEMEN GUE PHNT



Hari ini gue mau nulis sesuatu yang mungkin agak sedikit sensitive kali ya itupun bagi yang suka ngrasa. Buat yang enggak pernah nglakuin harusnya mah biasa aja.
Gue punya temen ni, sebut aja namanya miss.udahbaikmasihajadisakitin. Nah dia itu temen gue yang sekarang lagi deket sama gue, makanya dia sering banget cerita ke gue apa-apa aja yang dia rasain. Dia cerita tentang mantan nya yang sekarang jadian sama temen baik dia (sebenernya temen baik gue juga sih, tapi itu dulu). Awalnya dia bukan tipikal orang yang suka berprasangka buruk alias suudzon. Dia selalu berpikiran baik karena pada dasarnya dia emang cewek yang punya perangai baik nggak suka neko-neko (setau gue juga sih). Nggak kaya gue. Iya emang gue akuin gue bukan tipikal cewek baik, gue masih suka emosian, gue kalo ngomong suka nyeplos nggak ada aturan dan masih banyak lagi (lupakan!!). Miss.udahbaikmasihajadisakitin ini kan udah lama tuh nggak contact”an lagi sama mantannya gara-gara mantannya ketahuan jalan sama temen gue itu, sebut aja namanya miss.nggaknyangkabisabegitu. Pas ketahuan (sebelum dia gue duluan yang tahu), dengan sigapnya gue langsung sms dia, si miss.nggaknyangkabisabegitu “Eh beneran loe jalan sama mr.ramudengan (panggil aja gitu)? Yang bener aja ada hubungan apa loe sama dia?”. Waktu gue tanya begitu dia cuma jawab “gue nggak ada apa-apa kok sama dia gue cuma maen bareng aja”. Gue pun nggak percaya gitu aja, balik lagi ya ke sifat buruk gue. Ya di logika aja lah ada cewek gitu jalan berdua doang sama cowok yang udah punya pacar tanpa seijin pacarnya pula. Ya wajar sih mungkin pikiran orang-orang, sampai kalau ada yang tahu ternyata alasan dia kaya’ gini “gue jalan sama mr.ramudengan gara-gara gue lagi bingung banget, gue lagi banyak masalah dan gue nggak tahu gue harus ngapain gue bener-bener lagi stress dan disaat itu si mr.ramudengan ngajakin gue jalan makanya gue mau”. Buset ni orang jawabannya bikin gue merinding. Di dalam pikiran gue “ini orang atheis??”.
Kenapa gue bisa mikir gitu??
Apa nggak ada tempat bersandar bagi seorang manusia kalo lagi ada masalah??
Pertama, Allah itu nggak pernah tidur kaliii. Loe curhat sama Dia masalah loe pasti kelar dan itu nggak usah nunggu lama-lama. Selain itu solusi yang bakal loe dapet jauh lebih baik daripada loe harus pergi sama pacar orang hanya demi alasan “stress lagi ada masalah”. Norak banget gitu pikiran loe.
Kedua, di rumah, loe punya orang tua kan??. Orang tua itu bukan sekedar jadi bapak sama ibu kita, mereka tu bisa jadi temen, sahabat, kakak semuaa lah. Bahkan gue jamin kalau loe cerita ke orang tua loe mereka nggak akan mungkin bocorin rahasia loe. Beda kalau loe cerita ke orang baru. Orang yang baru loe kenal.
Dan yang ketiga, kaya’ nya peran gue sama temen-temen gue yang lain udah terkalahkan sama mr.ramudengan. Temen itu bukannya takdirnya buat direpotin ya??
Kalau ada masalah ataupun lagi seneng lari aja ke temen, kalau temen loe baik pasti mereka bakal dengerin semua keluh kesah loe kok. Kecuali emang loe yang jadi temen yang nggak baik.
Yaudah setelah denger pengakuan dia gue nggak mau terlalu mikirin prasangka gue bener atau nggak, gue berusaha buat positive thinking sama “sahabat” gue itu. Setelah itu ternyata keesokannya si miss.udahbaikmasihajadisakitin tau. Gue sih bisa baca raut kecewa sama khawatir di wajahnya tapi gue cuma bisa nenangin karena gue pikir hal ini nggak akan berlarut-larut. Gue cuma bilang sama dia “tenang nggak akan ada hubungan apapun diantara mr.ramudengan sama miss.nggaknyangkabisabegitu”. Tapi sampai singkat cerita, mereka berdua sering balas-balasan komen di jejasos twitter dan ngepost foto** mesra saat mereka jalan bareng di luar kota, gandengan pula. Gue kaget bener-bener syok pangkat limabelas. Apa arti pengakuan cuma temen dia selama ini??.
Sayang buat gue. Banyak hal yang gue bener-bener sayangin atas perilaku si miss.nggaknyangkabisabegitu.

1. Dia udah nyakitin miss.udahbaikmasihajadisakitin. Padahal selama ini si miss.udahbaikmasihajadisakitin selalu baik sama dia, nggak pernah buat perkara. Kalau dia sama gue nggak ngerti pelajaran, si miss.udahbaikmasihajadisakitin selalu siap siaga buat ngajarin. Tapi apa balasan si miss.nggaknyangkabisabegitu??.
Gue yakin di dalam hatinya dia pasti bilang gini “hak gue dong dia suka sama gue dan gue juga suka”.
Pliss loe deket sama orang, pacaran sama dia disaat hubungan dia dan masa lalunya belum kelar itu sama aja loe jadi penikung halus. Nggak tampak tapi nyakitin. Kalau udah kaya’ gini nggak usah mengatas namakan cinta deh. Cinta nggak akan pernah tega nyakitin siapapun. Ini bukan cinta tapi egoisitisme. ^^
2. Dia rusak persahabatan yang selama ini udah terpupuk baik selama bertahun-tahun hanya demi seseorang yang belum tentu baik. Gue kasih tau ya, buat membangun kepercayaan itu butuh waktu yang sangat lama butuh kebaikan yang nggak sedikit tapi untuk menghancurkan itu semua??
hanya dengan satu kalimat buruk semua akan berubah.
Gue jadi jahat. Ya memang gue rela ngakhirin hubungan persahabatan ini. Gue nggak mau punya sahabat yang selalu bikin orang sakit hati. Gue selalu berusaha jadi orang baik meskipun kadang sedikit yang mau mengerti kebaikan gue. Makanya saat gue masih di sekitar orang jahat gue nggak akan bisa jadi orang baik. Gue berterima kasih sama Allah, mungkin gue nggak punya fisik bagus kaya yang dipunya banyak cewek di dunia ini tapi itulah yang menyelamatkan gue dari kemunafikan dan fitnah yang bisa gue lakuin karena fisik gue. Sama kaya’ yang dilakuin miss.nggaknyangkabisabegitu.
3. Dia dibenci banyak orang sekarang. Gue sering bilang sama dia “sabar aja sama jodoh. Suatu saat dia pasti datang. Dia sekarang lagi dijaga sama Allah. Berpuasa aja dulu”.
Apa sih maksut gue ngomong gitu?? Gue cuma ngasih nasehat dari apa yang gue tau tapi mungkin nafsu dia lebih besar makanya kenapa dia kaya’ nya nggak bisa hidup tanpa cowok. Akhirnya??
dengan jalan begini kah dia nglakuin semuanya? Akibatnya sekarang semua nggak mau denger dan nyebut nama dia. Nggak mau ketemu dia. Ketemu pun terpaksa. Gue ngomong ke temen gue nggak mungkin gue bermaksut jelek punya tujuan lain. Satu tujuan gue kita jalan ke satu arah menuju kebaikan. Tapi dia memilih jalan lain. Ya sudahlah mungkin ini lebih menyenangkan buat dia.
Dan akhirnya sekarang?? Buat baik sama dia adalah beban yang berat buat gue. Meskipun sebenernya gue pengen lupain masalah ini tapi ternyata gue nggak bisa. Gue bukan tipikal orang yang gampang lupa sama masalah apalagi menyangkut orang-orang disekitar gue. Gue cuma ngrasa gagal jadi temen, gue nggak bisa ngarahin temen gue sendiri. Karena saat gue nyuruh dan nasehatin dia, dia malah bilang kalau gue protektif dan suka ikut campur urusan orang tapi ketika gue diem dia bilang gue nggak peduli. Itulah kadang mengapa jadi teman yang baik bukan perkara yang mudah. Gue cuma pesen aja sama kalian.

Pertama, jika kalian emang udah jadi orang yang baik mending nggak usah nglakuin hal yang neko-neko yang bisa bikin kalian hancur. Dapetin imej baik itu nggak gampang meskipun kalian udah nglakuin beribu ribu kebaikan makanya kenapa di saat kalian udah dianggap baik sama orang jaga kebaikan itu jangan dinodai.
Kedua, jika ada temen kalian nasehatin kalian, pikir apa sebenernya nasehat itu emang baik atau cuma omong doang. Disaat temen itu ngarahin kalian di jalan yang bener itu berarti mereka sayang sama kalian bukan mau protektif atau sebagainya. Jangan berpikiran buruk apalagi sama temen dan apalagi sama temen yang udah bertahun-tahun ada di samping kalian. Ya contohnya kaya’ temen gue tadi. Mungkin dia lebih mempertahankan satu orang yang dicintainya sekarang tapi dia rela melepaskan banyak orang yang sayang sama dia. Gue pikir hidupnya sampai hari ini belum tenang. Dan sebenernya ada satu lagi yang gue tahu, orang yang dia cintai itu bukan orang yang tepat tapi sebagai temen yang udah gagal gue nggak akan ngurusin lagi hidupnya dia. Biar suatu saat dia yang tahu sendiri.

NYONTEK KOK PROTES



Hari ini ada salah satu temen yang curhat ke gue. Nggak curhat sih sebenernya cuma ngomongin orang diem-diem. Temen gue lagi nggak suka sama seseorang yang sekarang lagi ngremehin dia.
Ceritanya bermula…
Minggu lalu salah satu dari dosen-dosen “luar biasa” gue ngasih tugas. Tugasnya biasalah soal itung-itungan matematika --  . Dengan kemampuan yang sangat terbatas ini kaum-kaum minoritas tetap berusaha se confidence mungkin buat nyelesain tugas itu. Termasuk pula kami ( gue sama temen temen gue ). Pekerjaan itu selesai meskipun ada beberapa nomer yang nggak bisa diselesain. Ketika sampai dikelas, kita yang emang nggak pernah mau ambil pusing sama situasi langsung duduk dibangku paling belakang ( tempat yang teramat damai dan indah untuk menikmati kelaparan dan kegalauan yang melanda ). Menurut gue bangku paling belakang itu sesuatu banget. Selain tempat strategis buat ngantuk-ngantukan, bangku akan selalu mendengarkan keluh kesah mahasiswa yang sebel banget sama dosen yang lagi ngajar. Sesuatu kan??.
Oke balik lagi ke topik. Gue dan temen gue duduk dengan santai, namun tiba-tiba ada salah satu temen kelas gue datengin kita. Dia ngira kita udah selesai ngerjain tugasnya, Karena dia pikir duduk santai itu adalah surga dunia bagi mahasiswa yang udah terlepas dari penjara berkedok tugas yang diberikan dosen. Kalau gue sih mau itu lagi dalam keadaan berat sekalipun tetep harus *woles. Karena tanpa woles hidup loe akan tambah berat brayyy ( kata anak-anak gaul sekarang, yang nggak gaul derita loe!!). Gue yang emang belum ngerjain cuma  jawab “belum”. Dan namanya anak sekarang saat ada yang belum ngerjain tugas pasti bakal lebih sering ditinggalin daripada dikasihanin. Sebenernya juga nggak bakalan ada yang suka kalau dikasihanin tapi namanya tuntutan, tugas pun harus selesai apapun jalannya yang penting enggak melanggar norma yang ada di Indonesia ( kata pak presiden anak muda sekarang nggak boleh ikut-ikutan angkatannya, nanti takut Negara bangkrut dan kalau Negara brangkut berarti udah ada yang siap membeli. Kalau dibeli sama Negara yang banyak boybandnya itu sih nggak papa soalnya itu berarti gue bisa ketemu sama oppa-oppa gue..-LUPAKAN!!-) . Dan tiba-tiba temen gue ngeluarin kertas yang isinya tugas yang udah dia kerjain sendiri. Waktu gue tanya gimana itu tugas bisa selesai, dia cerita gini “yaiyalah perjuangan banget gue ngerjainnya, gue bangun jam dua pagi terus gue kerjain sebentar ni tugas tapi gara-gara nggak ketemu gue tidur lagi, jam empat gue bangun lagi gue kerjain lagi sampai jam enam tadi” . “Hebaaat”. Mengagumi tapi sebenernya biasa aja. Iya biasa aja karena gue dulu juga sering banget kaya’ gitu pas SMA. Pas jaman-jamannya tugas numpuk-numpuk. Numpuk-numpuk gara-gara harus ngejer nilai yang jeblok-jeblok. Nahhh.. pas tau salah satu dari kita udah ada yang ngerjain orang yang tadi ( temen satu kelas gue ) dateng dan langsung minjem. Nggak cuma satu orang, ada lagi satu yang bilang pinjem. Sama temen gue pun langsung dikasih. Beberapa saat kemudian temen gue bisikin gue.
“Tau nggak tugas punya gue dibanding-bandingin sama tugasnya Mrs.Dimanfaatin ( ya gitu aja soalnya keadaannya emang begitu—kasihan--)”.
“Dibanding-bandingin gimana?”.
“Iya gara-gara punya gue beda sama punyanya Mrs.Dimanfaatin, makanya jadi diragukin “.
OOO..jadi itu alesannya tiba-tiba muka temen gue jadi sepet. Jadi gini gue ceritain lebih detailnya. Mrs.Dimanfaatin itu emang anak paling pinter di kelas gue termasuk soal itung-itungan. Kalau ada tugas pasti semua bakal ber”patok” kan sama dia nggak terkecuali gue. Tapi gue beda. Gue cuma tanya sama dia ketika otak gue bener-bener mentok dan nggak bisa buat  mikir tapi setelah itu gue pasti bakal tanya gimana cara yang lebih detail lagi ke dia, bukan tinggal nyontek terus beres. Mahasiswa model apaan kaya’ gitu. Nah pas orang yang minjem tugas temen gue itu banding-bandingin tugasnya sama orang lain otomatis temen gue marah dan nggak terima. Gue sih sangat mengerti ya kenapa dia bisa marah. Nyontek itu adalah sesuatu yang sangat lumrah dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Nggak mungkin golongan-golongan se ababil ini bisa lepas dari yang namanya kebiasaan buruk mencontek. Tapi contek mencontek itu harus ada tata kramanya, nggak boleh sradak-sruduk sesuka hati. 

Nyontek itu :

1. Nggak boleh maksa dan harus sopan.
Nyontek itu kan sama aja kaya’ minta. Minta jawaban. Ya pastilah nggak boleh maksa dan harus sopan. Kalau kita mau minta jawaban ke orang lain dan orang lain itu nggak ngebolehin berarti di cuma punya dua alasan. Alasan yang pertama dia emang orang yang pelit dan alasan kedua dia punya alasan lain. Gue pernah punya temen yang pelit banget pas dimintain jawaban tapi pas ada cowok sekalipun cowok itu nggak ganteng dia tetep kasih itu jawaban. Berarti yang kaya’ gini masuk tipe punya alasan lain. Sebagai manusia yang punya etika dan sopan santun kita harus memaklumi contoh-contoh manusia seperti itu. Yang penting kita jangan maksa, kalau dia nggak mau yaudah berarti destiny kita harus mikir sendiri. Gunain semboyan “Jujurlah sekalipun itu menyakitkan”.
2. Hargain orang yang udah nyontekin loe.
Kalau kita mau nyontek orang sebaiknya mikir-mikir dulu di awal. Jangan sampai pas udah loe pinjem tugasnya malah loe banding-bandingin sama punya orang lain. Sakiiiiit pasti. Kaya’ contohnya temen gue tadi. Emang sih mukanya hampir sama kaya’ muka-muka orang idiot tapi jangan salah. 99,99% penampilan itu menipu. Kelihatannya aja pinter tapi ternyata bego’nya nggak ketulungan. Begitupun sebaliknya. Apalagi faktanya orang pinter itu pasti akan tetap kalah sama orang-orang yang punya ambisi. Maka dari itu kalau loe mau orang lain hargain loe, loe harus hargain mereka dulu. Kalau emang nggak yakin mending nggak usah pinjem. Lebih baik loe kerjain sendiri kalau emang loe ngrasa punya otak yang lebih encer tapi ati-ati saking encernya takutnya malah tu otak ilang. ^^V
3. Balas budi
Berbalas budilah sama orang-orang yang udah mau nyontekin loe sekalipun contek-mencontek itu adalah hal yang tidak dibenarkan. Jangan pas butuh aja loe melas-melas tapi giliran ada yang ngebutuhin, loe cuek aja. Itu namanya nggak tau diri. Maybe.

Temen-temen gue termasuk gue emang mungkin nggak terlalu pinter-pinter banget tapi seenggaknya gue sama temen-temen gue tau banget gimana caranya ngehargain perjuangan dan pengorbanan orang. Karena pada dasarnya hasil akhir itu nggak akan terlihat puas kalau kita dapetinnya juga cuma cap-cip-cup. Yang paling penting percaya pada kemampuan diri sendiri , confidence kalau loe pasti lebih hebat daripada orang-orang yang cuma bisa main cap-cip-cup J


COWOK INI MEMAKSAKAN DIRINYA



Hari ini gue mau cerita sedikit tentang pengalaman salah satu temen lama gue. Namanya Mrs.Banyakyangngedeketin. Jadi gini, biasalah namanya juga Mrs.Banyakyangngedeketin  pasti dia juga banyak kelebihan, dia itu sebenernya nggak pinter-pinter amat, nggak kurus-kurus amat apalagi sexy (enggak sama sekali) tapi dia itu lumayan cantik, kulitnya putih terawat pokoknya sering perawatan gitu. Dia sekarang lagi kuliah di salah satu universitas  (nggak perlu lah gue sebutin nama universitasnya yang penting bukan universitas abal-abal), di kampus katanya ada salah satu temen sekelasnya yang lagi ngedeketin dia. Namanya cewek kebanyakan seneng kalau di deketin sama cowok entah niatnya temenan atau lebih. Tapi nggak sama ini anak, si Mrs.Banyakyangngedeketin. Dia itu curhat sama gue, katanya cowok yang ngedeketin dia itu bisa bikin orang sehat jadi muntah-muntah, orang muntah-muntah jadi muntahin darah, orang muntahin darah jadi mati gantung diri.
Ngakak sih tapi kasihan juga, mungkin dia nggak dateng pas pembagian ganteng di surga dulu. Tapi emang itu alesannya??
“Enggak masalah mukanya aja tapi penampilannya sama sikap nya itu bikin cewek nggak mau jadi cewek lagi”.
Dia cerita kalau cowok itu punya tampang yah bisa dibilang nggak ada ganteng-gantengnya sama sekali. Tapi buat cewek sebenernya itu nggak masalah. Tampang itu cuma bonus, kalau loe sering doa dan minta jodoh yang charming pasti Allah juga bakal ngasih yang loe mau alias bonus itu tadi. Kalau seandainya loe dapet cowok yang nggak ganteng tapi dia itu baik ya udah itu namanya loe udah beruntung tapi baik aja juga nggak cukup. Tapi kata cewek jaman sekarang cowok ganteng itu penting (menurut survey sih..), soalnya lumayan lah kalau diajak main-main ataupun kalau mau diajak pamer-pameran sama temen. Tapi kalau menurut gue ganteng aja nggak cukup, cowok itu harus bersih luar dalemnya, nggak boleh jorok, nggak boleh cuek sama penampilan tapi juga nggak usah rempong-rempong banget kaya’ cewek. Cukup biasa aja tapi bisa menarik (kaya’ cowok yang udah gue tungguin 7 tahun tapi nggak dateng-dateng . Sorry curcol lagi –-“). Nah cowok yang suka sama temen gue itu banyak banget kekurangannya selain nggak beruntung dapet ganteng dia juga nggak peduli sama penampilan dan satu lagi mulutnya kaya cewek.
Kalau dari curhat-curhatan temen-temen gue tipikal cowok yang nggak disukain cewek itu :
1. Nggak ganteng (gue nggak bilang ya cuma kata cewek-cewek yang pernah curhat sama gue).
Kalau ini sih nggak 100% ya, paling cuma 55%. Karena menurut cewek-cewek ini kegantengan itu sangat penting. Rata-rata cewek indo itu suka sama cowok yang putih bersih. Nggak putih pun nggak masalah yang penting bersih. Gimana cewek nggak ilfeel liat cowok yang mukanya amburadul, nggak enak dilihat. Sering wudhu aja sebenernya udah bisa bikin wajah enak dilihat tapi ya kalau hati masih nggak niat mungkin sama aja kali ya.
2. Cuek sama penampilan
Cewek itu biasanya emang suka cerewet kalau soal penampilan (biasa bawaan orok). Berbanding terbalik, cowok itu emang lebih cuek, nggak mau rempong sama apa adanya. Tapi itu semua bukan alasan untuk menghindar dari menata diri menjadi yang lebih baik. Masa’ iya loe nggak bakal ganti baju padahal baju udah loe pakai dua minggu. Emang loe mau dibilang nggak ada detergen?? Kenapa nggak pakai sabun colek aja yang biasanya dipakai buat nyuci piring. Cowok itu lebih suka pakai baju mahal daripada ganti baju. Contohnya kaya’ kakak gue. Kakak gue kan cowok mana dua lagi jadi gue tau banget hobi-hobi mereka. Biasanya mereka itu suka pakai baju yang mahal-mahal (nggak bermaksut pamer), sekali beli baju 200 s/d 300 ribuan dan buat gue sayang banget uang segitu cuma dipakai buat beli baju. Tapi satu yang gue nggak suka, gara-gara beli baju mahal dan cuma bisa beli satu dia nggak pernah ganti (kalau pas main  doang sih) ya jadinya kaya’ yang dibilang temen gue “MBAH RENGGO” (kumbah garing dinggo | kumbah = cuci, garing = kering, dinggo = dipakai). Beli baju itu nggak perlu mahal yang penting nyaman dipakai sama punya cadangan banyak biar bisa buat ganti-ganti, emangnya loe mau dikatain apek??.
3. Suka pamer
Cewek itu paling nggak suka liat cowok suka pamer. Pamer punya ini lah, punya itu lah, bisa beli ini lah, bisa beli itu lah. Ngapain sih pamer?? Toh itu semua juga loe dapet dari orang tua loe, kalo loe bisa dapet itu dari hasil keringet loe sendiri baru namanya hebat (tapi biasanya cowok yang udah bisa nyari uang sendiri kemungkinan kecil lah buat dia pamer). Waktu itu temen gue pernah cerita, kakaknya dia dideketin sama salah satu cowok di kampus. Kebetulan kakaknya temen gue itu cantik, putih. Nah cowok tadi ngajakin kakaknya temen gue tadi pulang sambil ngomong gini “ Ayo pulang bareng aku aja, enak aku kan bawa mobil jadi nggak kepanasan, mobil ku bagus lagi………………………………”
dan pada intinya dia itu pamer. Kakaknya temen gue langsung menolak dan secara tegas menyatakan kalau dia ilfeel. Mungkin sebagian cowok berpikiran kalau cewek itu suka sama sesuatu yang bersifat mewah. Cewek itu emang punya naluri matre tapi cewek itu juga punya naluri tulus, artinya dia tau mana cowok yang tulus mana cowok yang abal-abal. Lagian jangan pernah mamerin barang yang loe dapet cuma dari belas kasihan orang tua. Kalau seandainya loe dapet fasilitas-fasilitas dari orang tua loe yang orang lain belum tentu bisa dapet bukan berarti loe bisa pamer sesuka hati. Cukup satu yang harus loe lakuin = BERSYUKUR.
4. Suka caper
Kalau cewek yang biasa aja pasti sebel liat cowok yang suka caper alias cari-cari perhatian. Cowok itu kelihatan cool pas dia lagi cuek (tapi nggak perlu cuek-cuek banget, biasa aja kali). Yang penting nggak ganjen (emang ada cowok ganjen??).
BANYAK!!. Iya banyak banget cowok-cowok ganjen sekarang. Nggak tau apa motivasi mereka, mereka itu bahkan lebih ganjen daripada cewek. Tapi buat cewek yang suka ganjen kaya’nya cowok macam ini malah menarik (mungkin).
4. Punya mulut lemes.
Cowok pakai style nyrempet cewek = belum tentu BANCI
Cowok ngomongnya lemah lembut = belum tentu BANCI
Cowok suka warna soft = belum tentu BANCI
Cowok main boyband = belum tentu BANCI
Tapi cowok mulutnya lemes, suka ngomongin orang apalagi ngomongin cewek = itu udah JELAS BANCI
Mrs.Banyakyangngedeketin ilfeel ya salah satunya gara-gara ini. Jadi Mrs.Banyakyangngedektin udah menyatakan nolak cowok tadi, nah gara-gara ditolak cowok tadi mulutnya langsung mendadak lemes. Dia bilang ke anak-anak yang lain yang secara intinya ngejelek-jelekkin Mrs.Banyakyangngedeketin.
Cewek mana coba yang nggak ilfeel dan risih digituin?? Cowok kok mulutnya mbleber kemana-mana. Cowok itu yang paling penting kewibawaannya, mana bisa cowok lemes kaya’ gitu ada wibawa dan mana bisa cowok kaya’ gitu dapet cewek??.
MUSTAHIL!!
Namanya cinta ditolak itu hal yang biasa (lihat gue. 7 tahun. Sorry curcol lagi –-“). Lihat ke diri kita saat orang lain ternyata banyak yang nggak nerima kita. Kurang kita apa? Salah kita apa? Kita pernah nyakitin dia enggak? Dan yang paling penting sadar bahwa kita bukan tipe dia dan nggak perlu maksa. Emang loe pikir dengan loe nglemesin mulut loe cewek bakal empati sama loe?? Nggak bakal.
Dan pada akhirnya si Mrs.Banyakyangngedeketin ambil cuek aja toh dia cuma bisa berdoa suatu saat jodohnya bukan orang seperti cowok maksain ini.
Ohh capek mungkin sampai disini dulu curhatannya, lain kali bisa sambung lagi.. ^^
thanks for you <3