Kamis, 20 Maret 2014

Diskriminasi wanita hijab Indonesia



Dulu waktu masih SD sering banget diajarin tentang toleransi antar agama sama guru, biasanya sih guru PPKN yang seneng banget bahas-bahas masalah kaya’ gini. Sekarang waktu kuliah giliran dosen ILMUSOSBUD  yang ngajarin. Hal kaya’ gini mungkin udah akrab banget sama telinga kita sampai-sampai sekarang kita pun lupa buat mengaplikasikannya dalam hidup. Indonesia adalah Negara dengan lebih dari satu agama yang dianut oleh masyarakat. Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Masing-masing agama pastilah punya ciri khas, dimana ciri khas tersebut sangat dijunjung tinggi oleh para penganutnya. Agama Islam dengan kewajiban menunaikan shalat lima waktu, berpuasa, menutup aurat dan masih banyak lagi. Begitu pun dengan agama lainnya. Toleransi pastilah sangat dibutuhkan sebagai perisai agar bangsa Indonesia tidak mudah terpecah belah.

            NAMUN APA KENYATAANNYA??

            Agak sedikit kaget sih dua hari yang lalu ada seorang teman SMA curhat terpaksa berhenti kuliah gara-gara nggak ada biaya. Mau bantu, tapi apa yang bisa dilakuin? cuma bisa doain aja sih. Dia cerita kalau sekarang dia mutusin buat cari kerja, katanya sulit banget cari kerja disini. Mungkin bukan cuma disini kali ya yang nggak nerima lulusan SMA. Bener-bener sayang mutusin kuliah diawal semester dua, apalagi di tahun-tahun sekarang nggak akan ada yang mau nerima lulusan SMA yang nggak punya keahlian apa-apa. Tapi Alhamdulilah dia akhirnya diterima di sebuah tempat perbelanjaan elit dikawasan Sukoharjo ( nggak perlu disebutin detailnya dimana). Dia udah sempet interview dan tinggal nunggu panggilan namun satu hari setelah interview dia mutusin buat nggak ngambil kerjaan itu. Apa alasannya??
Tempat itu melarang keras pegawainya untuk berhijab (bagi yang muslim). Tidak dipungkiri memang, pemilik dari tempat pembelanjaan tersebut adalah orang non muslim namun inikah yang dikatakan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama??.
            Rasanya seperti Islam telah terinjak-injak. Islam telah dihina. Dan lebih ironisnya lagi mereka merelakannya hanya demi pekerjaan yang hanya akan menolong mereka sementara. Pemerintah rasanya pun sudah tidak peduli dengan pembatasan yang ada seperti ini. Banyak sekali muslimah-muslimah yang mantap berhijab akhirnya goyah dan mulai meninggalkan hijabnya dengan alasan mencari nafkah untuk keluarga. Mereka memang tidak sepenuhnya salah. Alasan mereka pun masuk akal, keluarga mereka akan terlantar, anak-anak mereka tidak bisa sekolah dan yang lebih masuk akal lagi hal itu lebih baik daripada mereka harus mengemis. Namun di sisi lain sangat sangat ironis apabila hal seperti ini masih menjamur di Indonesia. Satu hal lagi yang sangat disayangkan, mereka harus berpakaian minim untuk menarik pelanggan agar mau membeli produk mereka. Nada yang digunakan pun seperti merayu dan menggoda. Pembodohan untuk wanita Indonesia!!.
 
            Sangat disayangkann sekali lagi Indonesia menjadi Negara yang rasis, membatasi hak dan bahkan kewajiban rakyatnya. Orang yang berkuasa dapat sesuka hati melakukan hal-hal yang semena-mena demi menjatuhkan lainnya. Lihat kenyataanya!!. Nabi pun pernah bersabda “bahwa manusia akan dijatuhkan di akhir jaman dan akan datang dajjal pembawa kehancuran”. Dan inilah salah satu bukti Islam dengan perlahannya mulai dijatuhkan. Namun kita tidak sadar, hati kita telah dipalingkan dengan berlian semu yang ditawarkan oleh musuh Islam.
            Mungkin bukan salah kita hal seperti ini ada. Tidak salah jika logika kita berjalan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Namun ingatlah rezeki tidak akan pernah hilang jika Allah telah mengaturnya. Islam telah dengan detailnya mengatur bagaimana hidup umat agar berjalan dengan baik namun kita juga tidak dapat memungkiri bahwa akan banyak pihak-pihak yang selalu berusaha untuk menjatuhkan Islam. Tetaplah bertawakal, bersyukur dan selalu berusaha untuk tetap di jalan Allah. InsyAllah pertolongan Allah akan selalu kita dapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar